10 Penyebab Nyeri Testis yang Tak Boleh Diabaikan
1. Testis pecah
Penyebab utama nyeri pada testis adalah pecahnya testis, terutama pada selaput pelindung yang mengelilingi testis yang dikenal sebagai albuginea tunika.
Testis pecah disebabkan oleh pecahnya membran yang menyebabkan darah bocor ke dalam skrotum. Hal ini biasanya disebabkan oleh cedera olahraga, kecelakaan atau benturan-benturan keras pada testis.
2. Batu ginjal
Nyeri pada testis juga dapat disebabkan karena orang mengalami batu ginjal. Meski rasa nyeri tidak berasal dari testis, tapi penderita dapat merasakan sakit seperti itu di bagian bawah.
3. Orkitis
Orkitis merupakan peradangan pada testis yang umumnya disebabkan oleh beberapa bakteri atau virus, seperti gondok, brucellosis dan PMS tertentu. Penderita orkitis biasanya akan mengalami demam, darah pada air mani dan peningkatan rasa sakit pada penis atau testis yang terjadi saat bergerak.
Orang yang mengalami orkitis harus segera mencari pengobatan dokter. Sayangnya, orkitis yang disebabkan oleh gondok (virus penyebab yang paling umum) tidak dapat diobati dan dapat menyebabkan kemandulan.
4. Spermatokel
Nyeri di testis juga bisa disebabkan oleh kista yang tumbuh di epididimis (tabung melingkar yang terletak di belakang setiap testis). Kista ini jinak dan mulai keluar sebagai akumulasi sel-sel sperma. Sering kali, kista sangat kecil dan tidak menimbulkan masalah. Namun kadang-kadang, kista tumbuh dengan ukuran beberapa sentimeter. Pada titik ini, pria mungkin merasa berat di testis, tidak nyaman atau bahkan rasa sakit.
5. Varikokel (Varicocele)
Varikokel merupakan varises yang terjadi pada testis. Penderita varikokel akan merasa ada cacing di testisnya ketika berdiri, tetapi akan hilang ketika duduk.
Kondisi ini adalah pembesaran pembuluh darah di skrotum yang membawa darah dengan sedikit oksigen kembali ke jantung. Bila katup dalam pembuluh darah tidak berfungsi baik, maka darah akan berkumpul di tempat-tempat yang tidak seharusnya.
6. Epididimitis
Epididimis adalah sebuah tabung melingkar yang terletak di belakang setiap testis. Jika terjadi peradangan disebut epididimitis.
Bila diluruskan, panjangnya bisa mencapai sekitar 6 m. Ini merupakan sistem penyimpanan dan pengiriman untuk sperma. Panjang tabung tidak hanya untuk menyimpan sperma, tetapi juga memberi waktu untuk sperma menjadi dewasa.
Penyebab paling umum adalah infeksi bakteri. Bakteri tidak mencapai epididimis melalui darah, tetapi bakteri biasanya masuk melalui uretra. Bakteri bisa berasal dua sumber, yaitu PMS seperti gonore (kencing nanah) dan klamidia atau berasal dari coliform (bakteri yang hidup di usus).
Ketika terjadi peradangan testis biasanya sedikit bengkak dan merah. Kondisi ini bisa sangat menyakitkan, terutama saat ejakulasi atau bahkan buang air besar.
7. Hematokel
Hematokel merupakan penumpukan darah pada rongga tubuh. Hal ini biasanya terjadi karena adanya pukulan langsung atau benturan keras pada testis, yang mengenai lapisan pelindung dan menyebabkan darah mengumpul pada lapisan tersebut. Hematokel hanya dapat disembuhkan dengan beristirahat dan bersantai, namun untuk keadaan yang parah mungkin memerlukan pembedahan.
8. Torsi testis
Torsi testis merupakan suatu keadaan yang mana saluran spermatika terpuntir sehingga terjadi gangguan dalam mendapatkan alirasn darah ke testis. Ini merupakan keadaan darurat dan jika tidak segera mencari pertolongan, pria bisa kehilangan testisnya.
9. Kanker testis
10 persen penderita kanker testis mengalami gejala yang cukup menyakitkan, testis terasa tidak nyaman dan berat, bahkan terlihat lebih besar dan bengkak.
10. Hernia inguinalis
Meskipun hernia cukup umum di kalangan pria, tapi banyak orang yang tidak benar-benar mengetahui apa itu hernia. Hernia bisa terjadi di semua bagian dari tubuh, tetapi umumnya ini terjadi di bagian jaringan lemak atau usus, seringkali di dinding perut.
Jika testis terasa sakit, ini merupakan pertanda orang menderita hernia inguinalis tidak langsung, yang terjadi di dekat lapisan paha. Mengapa testis sakit? Karena hernia mengambil rute yang sama dengan testis yang terjadi pada saat tubuh masih berbentuk janin.
====================================================================================
Silahkan berkomentar sobat-sobat ku, ^.^
Tapi jangan komentar hal-hal yang tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA ya.., hohoho...
Terima Kasih atas kunjungannya... ^0^!
====================================================================================