Asik, Bulan Puasa Pengusaha Arab Tebar Duit di Bali
Sejak tiga hari terakhir ratusan warga dari berbagai daerah secara bergelombang mendatangi Masjid Raya Ukhuwah di Kampung Arab jalan Kalimantan, Denpasar guna mencari angpao yang dibagi-bagikan seorang pengusaha keturunan Arab pada bulan ramadan.
Tidak main-main konon uang melimpah yang dibagikan itu mencapai kisaran Rp40 juta sehingga tak heran jika warga dari berbagai daerah di Bali bahkan sejumlah kota di Jawa Timur berdatangan menyerbu Masjid yang dibangun tahun 1911 dan direbah tahun 1959 itu.
Seperti terlihat pada pemandangan siang kemarin, puluhan wanita mengenakan kain kebaya dan kerudung tak sedikit pula yang mengajak anak balitanya bersabar menunggu di serambi sisi selatan Masjid yang berada di jalan Hasanudin itu. Demikian pula banyak pria lanjut usia mengenakan pakaian seadanya plus songkok hitam yang sudah lusuh.
“Setiap tahun pada awal ramadan saya selalu datang ke Bali untuk mencari sedekah, saya masuk jamaah Arab," aku Jamilah (50), asal Tuban, Jawa Timur ditemani keponakan laki lakinya, belum lama ini. Pada tahun lalu ia mengaku mendapat amplop berisi uang hingga Rp350 ribu sehingga iapun selalu rutin datang setiap ramadan datang ke Kampung Arab di Bali.Yang menggelikan, ternyata untuk memburu sedakah pengusaha Arab itu, ia justru tidur di penginapan di Denpasar dengan tarif menginap permalam Rp65 ribu. "Umi saya tidak datang karena sakit, ya semoga tahun ini saya mendapat sedekah untuk membiayai kebutuhan anak-anak saya," aku Jamilah.
Hal sama disampaikan Sapuah, (80) wanita asal Kabupaten Jembrana, sejak pagi bersama beberapa orangtua tetangganya naik bus pergi ke Denpasar hanya untuk mendapat uang berkah ramadan. "Saya anggota jamaah Arab, ini KTP saya," kata dia sembari menunjukkan KTP yang masa berlakunya seumur hidup itu.
Untuk mendapat rejeki ramadan ini, warga cukup menyerahkan KTP yang masih berlaku. Tak heran pula ada yang satu orang bisa mendapat lebih dari satu amplop karena keterbatasan pihak panitia pembagi sedekah untuk mengecek masing-masing KTP.
Rata rata mereka warga usia lanjut baik laki laki dan perempuan mencoba peruntungan untuk untuk mendapat cipratan rejeki dari saudagar keturunan Arab itu. "Tahun lalu kami yang diminta membagi uang titipan dari pengusaha Arab namun tahun ini langsung dikelola oleh takmir Masjid," kata Dhuha Fathul Mubarrok, Pengurus Lembaga Amil Zakat Yayasan Kesejahteraan Ukhuwah Bali.
Dikatakan Dhuha, setiap tahun memang ada dua pengusaha yang rutin menyerahkan sebagian rejekinya untuk dibagikan kepada kaum duafa seperti para janda, anak yatim hingga para jompo. Tak heran sejak hari Sabtu dan Minggu kemarin, seratusan warga terpaksa antri menunggu pemberian amplop.
Besaran isi amplopnyapun menjadi magnet warga yang rela antri sejak habis subuh hingga sore hari. H Muhammad Hadi tokoh setempat menyebutkan dalam satu amplop minimal berisi Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. "Sebenarnya pembagian sedekah seperti ini sangat berisiko terjadi kerawanan tapi gimana lagi, si pemberi sedekah memang menginginkan uang diberikan langsung ke kaum duafa," kata Hadi.
====================================================================================
Silahkan berkomentar sobat-sobat ku, ^.^
Tapi jangan komentar hal-hal yang tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA ya.., hohoho...
Terima Kasih atas kunjungannya... ^0^!
====================================================================================