Predikat Kudus sebagai kota santri semakin lengkap dengan adanya perusahaan yang memproduksi mushaf (naskah) Alquran, yakni Percetakan Menara Kudus.

berita

Keberadaan percetakan yang berdiri sejak puluhan tahun lalu ini juga diimbangi dengan banyaknya para penghafal Alquran (hafidz) serta penulis Alquran di Kudus.

Suara bising mesin cetak tidak membuat para karyawan Percetakan Menara Kudus kehilangan konsentrasi dalam bekerja. Suasana ruangan yang panas serta kondisi sedang menjalankan ibadah puasa juga tidak memengaruhi kinerja mereka.

Memproduksi kitab suci yang menjadi pegangan umat Muslim, percetakan yang beralamat di Jalan KHR Asnawi ini dituntut senantiasa menjaga keaslian Alquran.
Bagian Marketing Percetakan Menara Kudus Agus Yulianto menjelaskan, proses pencetakan mushaf Alquran tidak jauh berbeda dengan proses pencetakan buku-buku lainnya. "Hanya saja, dalam mencetak Alquran memang dibutuhkan ketelitian tingkat tinggi. Ini sangat penting untuk menghidari kesalahan cetak yang bisa berakibat fatal. Mengingat, Alquran adalah kitab suci yang dijamin keasliannya," kata Agus.
Untuk menghindari kesalahan dalam pembuatan mushaf Alquran, lanjutnya, manajemen perusahaan menerapkan sistem koreksi berlapis. Koreksi pertama dilakukan pada master atau naskah awal mushaf. Mushaf awal yang sudah berwujud hard copy ini terlebih dahulu ditashih (dikoreksi) di Departemen Agama.

Meskipun sudah dinyatakan lolos dan siap untuk diproduksi, namun tahap koreksi masih berjalan. Pengkoreksian berlapis ini terutama dilakukan pada produksi nol, yakni jenis mushaf yang diproduksi dalam bentuk baru. Pengkoreksian dimulai dari proses penulisan khot di komputer, cetak film ke plat, pencetakan ke kertas, hingga penyusunan halaman.

Setiap pengkoreksian dilakukan oleh para karyawan yang hafidz atau hafal Alquran dan didukung pengetahuan tentang ilmu-ilmu agama.
"Dengan tingkat ketelitian seperti itu, maka kecil kemungkinan terjadi kesalahan cetak pada mushaf. Sebab, apabila terjadi kesalahan sedikit saja, akan segera diketahui," tambah dia.
Untuk menjaga kesucian Alquran, Percetakan Menara Kudus juga menerapkan aturan tegas. Setiap akan bekerja, seluruh karyawan diwajibkan berwudlu terlebih dahulu. Sedangkan, bagi karyawan perempuan yang sedang datang bulan dilarang untuk masuk bekerja.

Di samping mencetak mushaf dengan cetakan mesin, Percetakan Menara Kudus juga memproduksi mushaf dengan khot tulisan tangan. Khusus untuk Alquran tulisan tangan ini proses produksinya butuh waktu yang lama.

Hasil cetakan Menara Kudus tidak hanya beredar di Tanah Air saja. Permintaan dari negara lain seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Arab Saudi juga sering dilayani. Pada Ramadan tahun ini, permintaan cetakan Alquran meningkat hingga 20 persen dibandingkan hari-hari biasa. (teb)


====================================================================================
Silahkan berkomentar sobat-sobat ku, ^.^
Tapi jangan komentar hal-hal yang tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA ya.., hohoho...
Terima Kasih atas kunjungannya... ^0^!
====================================================================================