Konflik Kashmir versus India terus memakan korban. Kali ini, pasukan keamanan India menembaki para demonstran anti India di Kashmir, hingga menewaskan empat orang, Jumat (13/7/2010).

http://d.yimg.com/hb/ng/co/kmps/20100814/09/4082166817-usai-salat-4-demonstran-ditembak-mati.jpg

Dengan kematian keempat orang itu, jumlah korban tewas dalam protes dua bulan di Kashmir India yang berpenduduk mayoritas muslim itu menjadi 55 orang.

Kekerasan mematikan itu terjadi ketika tokoh separatis berpengaruh Mirwaiz Umar Farooq dibebaskan dari penahanan rumah beberapa pekan oleh pihak berwenang dan memimpin ribuan orang turun ke jalan di Srinagar untuk menentang kekuasaan India di Kashmir.

Pemrotes meneriakkan "Kami ingin kebebasan!" ketika mereka bergerak dengan perlahan di jalan-jalan kota itu.

"Jika orang India beranggapan bahwa dengan membunuh anak-anak muda kami mereka menindas gerakan ini, maka mereka salah," kata Farooq, yang juga seorang ulama, dalam pernyataan selama khutbah Jumat.

Seruannya bahkan disambut riuh oleh massa dengan meneriakkan, "Darah harus dibalas dengan darah".

Penembakan mati pertama pada Jumat itu menimpa remaja 17 tahun di desa Trehgam, sebelah utara Srinagar, ibukota musim panas Kashmir India.

"Ratusan orang memadati jalan setelah salat Subuh dan melakukan demonstrasi anti-India," kata saksi Abdul Rashid, yang menuduh pasukan keamanan melepaskan tembakan tanpa ada provokasi.

Kekerasan itu terjadi sehari setelah awal bulan suci Ramadan, yang dimulai pada Kamis di Kashmir India. Polisi menyatakan, mereka melepaskan peluru setelah demonstran melempari mereka dengan batu.

"Beberapa orang cedera, termasuk seorang wanita yang berusia 60 tahun," kata seorang polisi yang meminta tidak disebutkan namanya. Setelah kejadian itu, jam malam kemudian diberlakukan untuk mencegah kekerasan lebih lanjut.

Seorang pria 65 tahun tewas ketika pasukan menembakkan gas air mata dan peluru amunisi setelah ratusan pemrotes menyerang kantor polisi di kota Patan, juga sebelah utara Srinagar.

Pasukan keamanan juga memembak mati dua remaja di Sopore, ketika tembakan gas air mata dan penggunaan pentungan gagal memadamkan demonstrasi yang terjadi setelah salat Jumat.

Pembunuhan-pembunuhan itu menyulut protes keras lebih lanjut di sejumlah kota besar di Kashmir, kata seorang juru bicara kepolisian. Bentrokan itu diakui melukai 30 personel keamanan dan 10 warga sipil.

Enam dari korban-korban cedera sipil terkena tembakan peluru dan tiga dari mereka berada dalam "kondisi sangat kritis", kata sejumlah dokter.

Demonstrasi anti-India meningkat tajam di Kashmir sejak seorang remaja laki-laki yang berusia 17 tahun tewas setelah terkena tembakan gas air mata polisi pada 11 Juni.

Separatis Kashmir mengadakan pawai secara rutin, yang seringkali berbuntut kekerasan, sejak 2008. Banyak pemrotes tewas dalam pawai sejak itu, sebagian besar akibat tembakan polisi.

Kekerasan di Kashmir turun setelah India dan Pakistan meluncurkan proses perdamaian yang bergerak lambat untuk menyelesaikan masa depan wilayah tersebut. (kompas)



====================================================================================
Silahkan berkomentar sobat-sobat ku, ^.^
Tapi jangan komentar hal-hal yang tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA ya.., hohoho...
Terima Kasih atas kunjungannya... ^0^!
====================================================================================