Ayah Arumi Bachsin, Rudi Bachsin begitu kesal belum juga dipertemukan dengan anaknya oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Mengapa KPAI belum juga membiarkan Rudi bertemu anaknya? Ini dia alasannya.

Orang yang sangat dipersalahkan terkait kesalnya Rudi adalah Mantan Ketua KPAI Hadi Supeno. Saat menjabat sebagai ketua KPAI, Hadi mengatakan belum bisa mempertemukan Arumi dengan orangtuanya. Alasannya karena Arumi belum ingin bertemu.

Pernyataan Hadi tersebut pun diperjelas oleh pengacaranya, Muhammad Joni. Kata Joni langkah Hadi saat itu sudah tepat menurut undang-undang perlindungan anak.

"Begini, semua bukti-bukti itu kan ada, keterangan-keterangan Arumi itu dicatat dan direkam oleh KPAI. Pak Hadi juga menyampaikan hal itu dalam rapat pleno KPAI, bahwa ada penanganan di kasus penting seperti ini," kata Joni.

Lanjut Rudi, Hadi tidak akan gegabah begitu saja memulangkan bintang '18+' itu ke orangtuanya. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Arumi melaporkan ayah-ibunya ke polisi atas dugaan tindak eksploitasi dan KDRT.

'Sangat tidak masuk akal untuk mengembalikan Arumi kepada orang yang diduganya (Arumi) melakukan perbuatan yang dilaporkan. Masa dikembalikan kepada mereka," paparnya.

Lagi pula, dalam undang-undang perlindungan anak pasal 2 dan 4 tertulis pendapat dan kesaksian seorang anak itu harus didengar. Di di sisi lain, papar Joni, Arumi pernah mengaku ingin dijodohkan oleh pria asal Kudus yang usianya 10 tahun lebih tua.

"Di dalam UU ada pengahargaan pendapat si anak itu. Ada di pasal 2 dan 4 di UU perlindungan anak," paparnya.

Mengenai pelaporan Hadi, sebagai pengacaranya, ia akan menghadapi. Tentunya harus jeli untuk dipelajari.

"Dia kan melindungi Arumi, kok justru dilaporkan? Dan kita ingin tunjukan bukti ini semua ke polisi kalau ada panggilan nantinya. Itu bisa dibuka saat dipemeriksaan di polisi. Apakah benar atau tidak benar? Nanti kan bisa diketahui dari saksi-saksi termasuk juga Arumi nanti akan diperiksa kan," tutup Joni.


====================================================================================
Silahkan berkomentar sobat-sobat ku, ^.^
Tapi jangan komentar hal-hal yang tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA ya.., hohoho...
Terima Kasih atas kunjungannya... ^0^!
====================================================================================