Kalangan lanjut usia (lansia) menjadi pihak yang paling menderita dalam bencana gempa dan tsunami yang melanda Jepang. Sebagian besar lansia tewas akibat bencana karena tidak mampu menyelamatkan diri.

Gempa yang disertai tsunami serta krisis nuklir memang menyebabkan jumlah korban tewas terus bertambah. Kalangan lansia menjadi pihak yang terancam.

Bagi mereka yang masih selamat, justru dihadapkan pada keharusan bertahan di tengah cuaca dingin yang mulai melanda Negeri Sakura ini.

Saat radiasi mengancam, rumah sakit terpaksa mengevakuasi pasien-pasiennya. Pada Senin 14 Maret sekira 100 pasien dipindahkan dari sebuah rumah sakit dan terpaksa dipindahkan ke tempat penampungan sementara, di sebuah sekolah di wilayah Iwaki, Fukushima.

Selama dipindahkan dua orang lansia dilaporkan meninggal dalam perjalanan. Sedangkan 12 lainnya menghembuskan nafas terakhir di dalam lingkungan sekolah. Rencana untuk memindahkan mereka ke rumah sakit terpaksa ditunda karena tidak tersedianya kendaraan serta bahan bakar.

Selain itu penuhnya rumah sakit oleh pasien, membuat lansia itu tidak mendapatkan perawatan semestinya.

"Kami tidak dapat melakukan apa-apa dan merasa menyesal," ungkap pejabat Pemerintah Fukushima Chuei Inamura seperti dikutip Associated Press, Kamis (17/3/2011).

Menurut relawan, masih banyak lansia yang sedang sakit butuh perawatan. Namun kondisi ini menjadi makin sulit karena tidak ada listrik ataupun saluran telepon.

Selain itu cuaca dingin disertai salju yang mulai melanda Jepang, makin menimbulkan masalah baru bagi para lansia ini.


====================================================================================
Silahkan berkomentar sobat-sobat ku, ^.^
Tapi jangan komentar hal-hal yang tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA ya.., hohoho...
Terima Kasih atas kunjungannya... ^0^!
====================================================================================