1. Salah menulis nama perusahaan
Beberapa pelamar salah menulis nama perusahaan. Kalau hanya sekedar salah ejaan atau salah singkatan masih bisa dimaklumi, lha ini kok ada yang salah nama perusahaan secara total atau juga masih mencantumkan alamat PO BOX entah milik perusahaan mana.

Hasilnya sudah tahu kan ? Tewas dalam hitungan pertama :-).

Jangan sekali-kali salah menulis nama perusahaan. Kesannya sangat tidak professional.

2. Salah Menulis Referensi
Bagian atas lamaran biasanya diisi dengan basa-basi asal informasi, namun basa-basi ini bisa menjadi basbang karena salah tulis. Ada pelamar yang mengaku mendapat informasi dari jobsdb. Ada juga yang mengaku mendapat informasi dari karir.com, padahal perusahaan tidak memasang iklan dikedua layanan tadi :-).

Penjelasannya kemungkinan besar hanya satu, mereka melakukan copy-paste aplikasi lamaran :-(.

3. Format Lamaran
Beberapa lamaran, herannya, ditulis seperti anak SD :-) diminta menulis surat lamaran kerja. Beberapa lamaran yang masuk, alih-alih memberikan resume mengenai kemampuan malah mencantumkan daftar berkas yang dilampirkan, seperti :

Berikut saya sampaikan :
- Fotocopy KTP
- Fotocopy Ijazah
- Fotocopy Sertifikat
-..........................
Mungkin lampiran tersebut berguna, tapi akan sangat membantu bagian HRD jika yang bersangkutan mengatakan apa saja kemampuan yang dimiliki. Misalnya, "Saya menguasai bahasa pemrogramman Java, Ruby, Python, PHP..."

4. Salah Ketik
Sebagian resume memiliki kesalahan ketik yang cukup mencolok. Bukan hanya untuk nama aplikasi yang dikuasai, tapi bahkan pada halaman resume aplikasi. Apa tidak ada waktu untuk mengecek tulisan ya ?

5. Alamat Email yang Digunakan
Seorang pelamar menggunakan alamat email "Asu". Haduh mas, dalam bahasa Jawa, Asu itu artinya dog :-).

Pelamar lain menggunakan alamat email (contoh ini namanya saya ganti) "Rika_cantique". Hihihi, saya sampai geli melihat alamat email seperti itu. Mengapa tidak membuat alamat email khusus yang lebih mencerminkan pribadi secara formal, kan lebih elegan. Selain penggunaan alamat email seperti diatas, hindari juga penggunaan email resmi kantor. Masya melamar kerja menggunakan alamat email tempat kerja sekarang, kurang etis dong.

6. Nama Attachment
Beberapa perusahaan memang mencantumkan aturan tidak diperkenankan mengirimkan attachment, tapi untuk kali ini saya membolehkannya. Hanya saja, sebagian besar pelamar melupakan nama attachment yang informatif.

Sekitar 30% pelamar menggunakan nama attachment yang sama, "CV". Saat HRD membuka email dan menerima setumpuk attachment dengan nama "CV" tentu saja perlu waktu tambahan untuk membukanya satu persatu. Ingat, kadangkala HRD memilih menyimpan attachment untuk diseleksi, bukan langsung membukanya dari email. Ini sekaligus untuk keperluan database.

Beberapa nama lain yang sifatnya standar adalah : "Lamaran Kerja", "Lamaran Pekerjaan" "My CV", "PT. XYZ" dan lain-lain. Sebaiknya, gunakan nama attachment yang informatif, misalnya : "Muhammad Rivai-Resume-Programmer-MSA", atau "Muhammad Rivai-CV-Accounting Supervisor-MSA". MSA bisa diganti dengan nama singkatan perusahaan. Panjang sedikit nggak apa-apa asal bisa lebih informatif.

7. Format Attachment
Ada pelamar yang menyertakan attachment dalam bentuk zip atau dalam bentuk dokumen yang dipassword. Lha, apa saya mesti melakukan crack dulu baru bisa membukanya ?

Ada juga yang memberikan attachment dalam bentuk file dengan ekstension AI. Anda tahu ekstension itu ? Bukan Artificial Inteligent tapi Adobe Illustrator.

Sayang sekali bukan, jika aplikasi yang kita kirimkan hanya menambah deretan orang yang gagal padakesempatan pertama untuk bisa bekerja...



====================================================================================
Silahkan berkomentar sobat-sobat ku, ^.^
Tapi jangan komentar hal-hal yang tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA ya.., hohoho...
Terima Kasih atas kunjungannya... ^0^!
====================================================================================