Chili: Pria dengan jumlah sperma sedikit, menderita kanker atau virus seperti HIV sering mengalami kesulitan untuk memiliki keturunan yang sehat. Tapi dengan teknologi sperma
beku cepat, pria-pria tersebut memungkinkan untuk memiliki anak-anak yang sehat.

Para ahli menemukan bahwa teknik sperma pembekuan cepat (fast-freezing sperm) dapat mempertahankan sperma untuk berenang ke arah telur jauh lebih efisien daripada metode pembekuan yang digunakan sebelumnya.

Teknologi yang ada sekarang, yaitu sperma pembekuan lambat (slow-freezing sperm) hanya dapat mempertahankan 30 sampai 40 persen dari aktivitas sperma.

Tapi dengan teknologi terbaru, sperma pembekuan cepat atau juga dikenal sebagai vitrifikasi, aktivitas sperma dapat meningkat hingga 80 persen. Hal ini memungkinkan pria dengan jumlah sperma sedikit, menderita kanker atau virus seperti HIV, untuk memiliki anak-anak yang sehat.

Dalam vitrifikasi, ditambahkan cryopreservation untuk mengurangi kadar air dalam sel dan mencegah terbentuknya kristal es.

Plasma dipisahkan dan dibuang, kemudian sperma ditempatkan dalam larutan sukrosa sebelum dimasukkan ke dalam nitrogen cair untuk pembekuan cepat.

Pembuangan plasma ini dimaksudkan agar HIV dan virus lainnya dapat dihilangkan. Hal ini memberi kesempatan pada pria dengan HIV positif untuk menjadi ayah tanpa menularkan virus ke ibu atau bayinya.

Pria dengan jumlah sperma rendah dan kualitas sperma buruk juga daoat mengambil manfaat dari teknologi yang sedang dikembangkan ini.

"Karya ini menunjukkan bahwa kita dapat melestarikan fungsi sperma melalui vitrifikasi, yang memberikan peluang sukses yang lebih besar untuk pasien dengan jumlah sperma rendah dan HIV," tutur Professor Raul Sanchez, peneliti utama dari La Frontera University di Chili, seperti dilansir dari Dailymail, Selasa (14/9/2010).

Selain itu, Prof Sanchez juga menjelaskan bahwa keuntungan lain dari teknik ini adalah dapat menghilangkan sumber-sumber potensial infeksi seperti AIDS atau hepatitis B, yang hadir dalam plasma mani.

Teknologi vitrifikasi juga telah diterapkan dengan sukses pada pembekuan cepat sel telur dan embrio.

"Ini merupakan teknik yang sangat menarik karena prosedurnya jauh lebih cepat dari pembekuan konvensional yang digunakan sebelumnya," jelas Ian Cooke, profesor emeritus di Sheffield University dan direktur pendidikan International Federation of Fertility Societies.

Penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Chili dan Jerman ini akan dipresentasikan pada Kongres Dunia Fertility and Sterility di Munich. (zonaindo)



====================================================================================
Silahkan berkomentar sobat-sobat ku, ^.^
Tapi jangan komentar hal-hal yang tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA ya.., hohoho...
Terima Kasih atas kunjungannya... ^0^!
====================================================================================