Dua lelaki Inggris divonis bersalah karena menjual sperma lewat internet.
Kedua pria ini bertindak sebagai makelar bagi wanita yang mencari sperma
Dua orang pria Inggris dinyatakan bersalah karena menjual sperma secara ilegal lewat internet.
Ricky Gage, 49 tahun dan Nigel Woodforth, 43 tahun dari Reading, kota tidak jauh dari London, mengoperasikan situs internet Fertility 1st dengan menyediakan sperma dari donor yang tidak disebutkan identitasnya tanpa izin.
Kedua pria ini membantah dua dakwaan membeli sperma secara ilegal berdasarkan Undang Undang Fertilisasi dan Embriologi Manusia.
Mereka dibebaskan dengan jaminan dan bersyarat tetapi hakim memperingatkan bahwa dia mempertimbangkan hukuman penjara dan denda.
Kedua pria itu akan dijatuhi hukuman di pengadilan Southwark Crown Court di London pada tanggal 24 September.
Bisnis yang menggiurkan
Fertility 1st diperkirakan mendapatkan penghasilan sekitar £250.000 atau sekitar Rp3,5 miliar pada periode Oktober 2007 hingga November 2008.
Di awal persidangan, kedua pria ini mengatakan perusahaan mereka hanyalah situs informasi yang bertindak sebagai pengumpul data, artinya mereka tidak membeli atau menyediakan sperma.
Tetapi dewan juri mendengar juga bukti-bukti pengiriman sebanyak 792 kali yang dilakukan oleh perusahaan ini.
Berdasarkan jumlah pengiriman ini, perusahaan ini diperkirakan mendapatkan penghasilan sekitar £250.000 atau sekitar Rp3,5 miliar pada periode Oktober 2007 hingga November 2008.
Ini adalah pertamakalinya seseorang dinyatakan bersalah dengan menggunakan Undang Undang Embriologi dan Fertilisasi Manusia tahun 1990.
Kedua pengusaha ini dilaporkan ke pihak berwenang setelah salah seorang klien mereka mengeluhkan standar bisnis mereka yang tidak profesional.
Melissa Bhalla-Pentley berharap memiliki seorang bayi dengan kekasihnya ketika dia memesan sperma melalui situs Fertility 1st yang didirikan oleh Gage and Woodforth.
Nona Bhalla-Pentley membayar perusahaan ini £530 atau Rp7.5 juta yaitu untuk biaya si donor sperma serta ongkos kirim.
Menurut keterangan di pengadilan, dia hanya mendapat kiriman sebotol kecil berisi sperma dan jarum suntik 10ml.
Nona Bhalla-Pentley berusaha menggunakan sperma itu secara swa-inseminasi tetapi tidak hamil juga.
====================================================================================
Silahkan berkomentar sobat-sobat ku, ^.^
Tapi jangan komentar hal-hal yang tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA ya.., hohoho...
Terima Kasih atas kunjungannya... ^0^!
====================================================================================