JAKARTA (Suara Karya): Tim Dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Parepare, Sulawesi selatan, pada Selasa (1/11) berhasil mengangkat 26 benda logam yang bersarang di tubuh Safirah Putri. Bocah perempuan berusia 3 tahun itu menderita penyakit yang cukup aneh karena terdapat hampir 27 benda logam, jarum dan paku di betis dan punggung badannya.

Operasi yang melibatkan dokter spesialis bedah, kulit dan kelamin, anak, penyakit dalam, radiologi itu berlangsung selama tiga jam di ruang instalasi bedah sentral RSUD Andi Makkasau.

Dokter spesialis bedah RSUD Andi Makkasau, Kamaruddin Said kepada wartawan usai operasi menjelaskan, dari 26 logam yang bersarang di betis Safirah, tim dokter berhasil mengangkat sebuah jarum suntik serta aluminium. Selebihnya besi berbentuk paku yang kondisinya sudah berkarat. Sedangkan satu lagi belum bisa diangkat karena sudah berada di punggung.

"Satu dari empat jarum yang bersarang di tubuh Safirah belum bisa diangkat, karena posisinya berada di punggung. Diharapkan bisa keluar pada saat operasi berikutnya," kata dr Kamaruddin Said yang hingga kini belum tahu apa yang menjadi faktor penyebab logam-logam tersebut bisa berada di tubuh seorang bocah.

Pada kesempatan yang sama ibunda Safirah, Syarifah, mengaku senang dan terharu atas berhasilnya tim dokter RSUD Andi Makkasau mengeluarkan logam dari betis anak semata wayangnya. Dia berharap putrinya bisa kembali hidup normal seperti semula.

Safirah Putri adalah anak semata wayang dari pasangan Ibrahim dan Syarifah Hamsiah. Ia lahir di Kabupaten Soppeng sebelum kemudian hijrah ke Kota Parepare. Dari penuturan Syarifah Hamsiah, ibunya, Safirah yang lahir 30 Agustus 2008 itu terlahir normal seperti anak-anak kebanyakan. Tidak ada kelainan atau tanda-tanda aneh lainnya.

Sudah setahun ini ayah Safirah pergi meninggalkan anak dan istrinya entah kemana. Setelah kepergian ayahnya itu, Syafirah menemukan logam berbentuk paku keluar dari betis kiri anaknya. Uniknya, saat ditarik keluar paku itu tidak disertai darah. Bahkan Safirah tidak sedikitpun mengeluh kesakitan. "Setelah paku dari betisnya saya cabut, Safirah langsung kembali bermain seperti biasa. Ia tidak menangis atau mengeluh kesakitan," tuturnya. (Tri Wahyuni)

Sumber


====================================================================================
Silahkan berkomentar sobat-sobat ku, ^.^
Tapi jangan komentar hal-hal yang tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA ya.., hohoho...
Terima Kasih atas kunjungannya... ^0^!
====================================================================================