Mantan Presiden Palestina, Yasser Arafat, diduga tewas karena dibunuh Israel dengan menggunakan racun Thallium. Racun ini menyerang sistem aliran darah dalam tubuh dan menghancurkan organ dalam satu persatu.

"Bahan mematikan ini diambil dari rumput laut dan dibuat menjadi cairan yang tidak berwarna, berasa dan berbau," ujar Bassam Abu Sharif, mantan penasehat senior Yasser Arafat seperti dilansir dari laman berita Al Arabiya, Selasa 11 Januari 2011.

Sharif mengatakan, bahwa laporan ini berdasarkan hasil temuan para ahli racun terkemuka dari Inggris. Dia tidak memberikan nama para ahli ini demi alasan keamanan.

Dia menambahkan, berdasarkan sifatnya, Thallium merupakan bahan yang sangat sulit dideteksi. Salah satu karakteristik racun ini adalah ketika dicampurkan dengan makanan dan minuman, maka tidak akan merubah rasa, warna maupun baunya. Racun ini juga dapat langsung disuntikkan ke pembuluh darah.

"Namun laporan menunjukkan bahwa cara paling efektif agar racun ini menyebar keseluruh tubuh adalah melalui lidah, jadi racun kemungkinan ditambahkan ke air, the dan kopi, atau buah-buahan dan sayuran, bisa juga pada obat," ujar Sharif.

Yasser Arafat meninggal setelah menderita penyakit misterius pada 11 November 2004. Awalnya, diduga dia menderita flu, kemudian berangsur-angsur kondisinya semakin memburuk.

Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit militer Percy di Prancis di bawah pengawasan tim dokter dari Tunisia, Yordania dan Mesir. Dia akhirnya meninggal, dan dokter hanya bisa menjelaskan bahwa dia menderita kelainan darah yang misterius.

Kematian Arafat tersebut persis seperti yang digambarkan Sharif mengenai cara kerja thallium pada tubuh, yaitu menyerang sistem produksi darah. Racun dapat membuat aliran darah terhenti dan tubuh tidak mampu lagi memproduksi darah.

Jika ini terjadi, maka yang pertama terkena kerusakannya adalah hati, kemudian ginjal, paru-paru, lalu terakhir menghancurkan otak dan menyebabkan kematian.

Sharif mengatakan bahwa teknik meracuni orang seperti ini adalah salah satu senjata unggulan Israel dalam membunuh targetnya. Dia mengatakan, bahwa target berikutnya mungkin adalah Presiden Palestina saat ini, Mahmoud Abbas.

"Saya telah memberitahu Abbas untuk waspada karena mungkin terdapat rencana serupa dari Israel untuk menyingkirkannya dan Perdana Menteri Salam Fayyad. Israel ingin agar posisi kepemimpinan di Palestina kosong," ujar Sharif.


====================================================================================
Silahkan berkomentar sobat-sobat ku, ^.^
Tapi jangan komentar hal-hal yang tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA ya.., hohoho...
Terima Kasih atas kunjungannya... ^0^!
====================================================================================