Amankah Seks Saat Hamil?
Kehidupan seks yang sehat dapat menambah kenyamanan dan meringankan tingkat stres saat kehamilan. Namun beberapa pasangan khawatir tentang kegiatan seks mereka apakah membahayakan janin atau tidak.
Kebanyakan pasangan ingin tahu apa saja kegiatan seks yang paling aman yang bisa dilakukan selama kehamilan. Untuk menjawab pertanyaan ini, pasangan harus mempertimbangkan kesehatan ibu, perkembangan kehamilan dan perasaan kedua
pasangan. Berikut beberapa informasi penting lainnya seperti dikutip modern mom.
Efek
Pada kehamilan berisiko rendah, seks dianggap aman dan sehat. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologist, kenyamanan dan keingin akan seks pada wanita hamil harus dipastikan terlebih dahulu sebelum mulai berhubungan seks.
Beberapa posisi seks dapat membuat wanita hamil tidak nyaman, jadi kesabaran mencari posisi seks yang nyaman merupakan kunci utama. Dalam kehamilan berisiko tinggi, dokter mungkin menyarankan untuk membatasi atau bahkan melarang kegiatan seks.
Kurun waktu
Selama trisemester pertama kehamilan, tubuh lebih sensitif dan mual. Pada masa ini seks bisa menjadi tidak nyaman, bahkan dorongan seksual kemungkinan menurun. Pada trimester kedua, biasanya dorongan seksual kembali dan mual sudah berkurang.
Peningkatan berat badan pada trimester ketiga dapat membuat seks tidak nyaman, tetapi seks masih bisa dilakukan jika Anda dan pasangan menginginkan. Menurut Nemours Foundation, dokter mungkin menyarankan untuk menghentikan kegiatan seksual selama minggu-minggu terakhir kehamilan, karena sperma mengandung bahan kimia yang diyakini dapat merangsang kontraksi.
Kehamilan berisiko tinggi
Pada kehamilan berisiko tinggi, dokter cenderung untuk merekomendasikan pasangan tidak melakukan hubungan seks . Alasannya karena mudah terjadi pendarahan pada vagina, ketuban pecah dan pembukaan dini leher rahim atau plasenta pecah.
Wanita yang memiliki riwayat sulit hamil atau melahirkan prematur juga mungkin dianjurkan untuk tidak berhubungan seks.
Seks tidak menyebabkan keguguran
Seks tidak akan menyebabkan keguguran pada kehamilan yang sehat. Penetrasi juga tidak berbahaya bagi janin karena janin dilindungi oleh kantung ketuban dan lendir dalam rahim. Sebagian besar kasus keguguran terjadi karena masalah genetik atau masalah kesehatan lainnya.
Orgasme dan kontraksi
Orgasme dapat menyebabkan reaksi yang mirip dengan kontraksi. Hal itu bukanlah kontraksi ingin melahirkan dan tidak berhubungan dengan kelahiran prematur.
====================================================================================
Silahkan berkomentar sobat-sobat ku, ^.^
Tapi jangan komentar hal-hal yang tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA ya.., hohoho...
Terima Kasih atas kunjungannya... ^0^!
====================================================================================