5 Makanan 'Haram' Bagi Penderita Asam Urat
Peradangan sendi yang disebabkan penumpukan asam urat seringkali menimbulkan rasa sakit luar biasa. Nyeri ini biasanya terjadi pada bagian jempol kaki. Tetapi rasa nyeri juga bisa terjadi pada bagian pergelangan kaki, lutut dan tangan.
Serangan asam urat bisa terjadi dalam hitungan hari atau bulan. Pria dan orang obesitas adalah kelompok yang berisiko tinggi mengalami asam urat. Sebenarnya, nyeri akibat asam urat bisa dicegah dengan mengatur pola makan.
Ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak Anda konsumsi atau setidaknya kurangi porsinya agar nyeri akibat asam urat bisa dicegah. Apa saja makanan tersebut?
- Kerang kipas
Untuk mengurangi risiko munculnya nyeri asam urat, Anda harus mengurangi konsumsi kerang kipas. Demikian halnya seperti yang diungkapkan Lona Sandon, asisten profesor nutrisi klinis di University of Texas Southwestern Medical Center, Amerika Serikat.
"Hewan laut satu ini sangat kaya akan purin, yang oleh tubuh akan dipecah menjadi asam urat. Jika ingin mengonsumsinya, sebaiknya jangan terlalu banyak," kata Sandon, seperti dikutip dari Health.com
- Bir
Minum bir akan meningkatkan risiko serangan asam urat hingga dua kali lipat. Tidak hanya meningkatkan asam urat tetapi juga membuat tubuh makin sulit membersihkannya dari sistem. Jika memang ingin minum, lebih baik pilih wine. Minum bir hanya akan membuat nyeri asam urat makin parah.
- Daging merah
Tidak semua daging memiliki kadar purin yang sama. Daging putih biasanya lebih sehat daripada daging merah. Sebenarnya tidak masalah jika Anda mengonsumsi daging merah, tetapi pastikan jangan terlalu sering.
- Minuman manis
Hindari konsumsi minuman manis mengandung fruktosa tinggi seperti soda atau jus buah kemasan. Pemanis buatan yang terkandung di dalamnya akan membuat tubuh lebih banyak memproduksi asam urat. Penelitian juga menunjukan pria yang mengonsumsi banyak minuman berfruktosa tinggi berisiko lebih tinggi terkena asam urat.
- Asparagus
Asparagus, kembang kol, bayam dan jamur mengandung lebih banyak purin dibandingkan sayuran lainnya. Tetapi jika Anda tidak terlalu banyak mengonsumsinya, tidak masalah. Menurut Sandon, tubuh juga sebenarnya lebih mudah mengeluarkan purin yang bersumber dari bahan nabati.
====================================================================================
Silahkan berkomentar sobat-sobat ku, ^.^
Tapi jangan komentar hal-hal yang tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA ya.., hohoho...
Terima Kasih atas kunjungannya... ^0^!
====================================================================================